Sabtu, 26 Januari 2013

SAYA CINTA PETANI

05.38 - By zhae_onnet 0


Petani adalah profesi yang sudah ada sejak zaman pra sejarah, yaitu zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Pada awalnya, manusia hidup hanya dari alam. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka melakukannya dengan cara berburu dan hanya mengambil daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian(serealia) dari alam, kemudian seiring dengan waktu mereka mulai belajar menanam/bertani dan beternak berpindah-pindah tempat. Sampai pada suatu waktu, berdasarkan akumulasi pengalaman, mereka mulai hidup menetap pada tempat-tempat yang subur dan dekat sumber air.Oleh karena itu, banyak kebudayaan-kebudayaan tumbuh dan berkembang pesat dekat dengan sungai. Seperti kebudayaan sungai Nil di Mesir, Kebudayaan sungai Indus di India, Kebudayaan sungai Kuning di China, dll.

Bertani dapat dikatakan sebagai suatu budaya, karena tumbuh dari interaksi manusia dengan alam, tumbuh dari interaksi manusia dengan manusia, tumbuh sebagai cara untuk mempertahankan diri, dan cara untuk hidup. Bahkan, kepercayaan animisme memuja dewi Sri untuk kelimpahan hasil panen padi. Dalam bahasa Inggris, Agriculture adalah kata yang digunakan untuk pertanian, dimana terdapat kata Agri dan culture yang memiliki arti budaya.

Bertani adalah nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dari interaksi manusia dengan alam. Nilai yang tumbuh dari memahami perilaku tumbuhan, menggali sifat-sifat tanah, dan merasakan faktor-faktor iklim. Namun, nilai-nilai itu mulai memudar dan bias. Petani mulai kehilangan jati diri dan mulai bimbang dengan profesinya, Petani mulai kehilangan kemandirian dan mulai mengharapkan bantuan beras murah dari pemerintah, dan yang paling menyedihkan adalah ketika Petani mulai kehilangan kedaulatan karena mulai kehilangan tanah garapannya. Seorang Raja menjual harga dirinya dan rela menjadi kacung di bekas kerajaanya, seorang tuan rumah yang menjual rumahnya dan menjadi pembantu, seorang petani yang menjual tanah garapannya dan menjadi petani penggarap. Ini adalah studi kasus di daerah Saya sendiri, Karawang, Jawa Barat. Dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, tapi menerima porsi Raskin (Beras untuk orang miskin) yang terbesar. Ironis.

Melihat kenyataan ini, Saya risau bahkan marah entah pada siapa. Mungkin pada diri sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa melihat apa yang telah sedang terjadi. Dengan tulisan ini, Saya mau berbagi apa yang Saya rasakan. Berbagi kegelisahan yang sama, kegelisahan yang dialami sebagian besar Petani gurem dan Petani penggarap. Maka sejak hari ini, selagi Saya masih sempat, Saya mau bilang : “SAYA CINTA PETANI”.

Tags:
About the Author

zhae_onnet. Follow me @Jaenudin_Rabu
View all posts by admin →

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

0 komentar:

Recent news

Blogroll

Discussion

© 2014 zhae_onnet. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Powered by Blogger.
back to top