Rabu, 05 Mei 2010

Pengaruh Cara Pengairan dan Teknik Budidaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Hibrida (Oryza sativa L.) Varietas Hipa 7

02.43 - By zhae_onnet 0

ABSTRAK

Jaenudin. 2010. Pengaruh Cara Pengairan dan Teknik Budidaya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Hibrida (Oryza Sativa L.) Varietas Hipa 7. Dibimbing oleh E. Tadjudin Surawinata dan Agus Wahyudin.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel cara pengairan dan teknik budidaya terhadap komponen pertumbuhan dan hasil padi hibrida varietas Hipa 7. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan November 2009 di lahan percobaan Balai Penelitian Benih, Cianjur, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 280 meter di atas permukaan laut dan jenis tanah Vertisols, tipe curah hujan termasuk tipe B2 menurut klasifikasi Oldeman (1975). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) dengan dua faktor dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor petak utama adalah cara pengairan (A) meliputi: Selalu digenangi air 3 cm, Alternasi basah kering (AWD) batas kritis 10 cm, Alternasi basah kering (AWD) dengan batas kritis 15 cm. Faktor anak petak adalah teknik budidaya (B) meliputi: Cara petani di lokasi penelitian (300kg urea/ha dengan jarak tanam 27 cm x 27 cm); Dosis pupuk urea 255 kg /ha, SP18 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha ditambah kompos jerami 7,5 ton/ha dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm; Dosis pupuk urea 255 kg/ha, SP18 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha ditambah kompos jerami 10 ton/ha dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm; Dosis pupuk urea 300 kg/ha, SP18 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha ditambah kompos jerami 7,5 ton/ha dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm; Dosis pupuk urea 300 kg/ha, SP18 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha ditambah kompos jerami 10 ton/ha dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara cara pengairan dan teknik budidaya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi hibrida varietas Hipa 7. Perlakuan cara pengairan memberikan pengaruh terhadap bobot biomas umur 65 hst dan jumlah gabah isi per malai, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai per rumpun, prosentase gabah isi, bobot 1000 butir, dan hasil gabah kering giling. Sementara itu, perlakuan teknik budidaya memberikan pengaruh pada semua parameter yang diamati. Hasil gabah kering giling tertinggi dicapai pada perlakuan dosis pupuk urea 255 kg/ha, SP18 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha ditambah kompos jerami 10 ton/ha dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm, yaitu sebesar 8,83 ton/ha.  

Tags:
About the Author

zhae_onnet. Follow me @Jaenudin_Rabu
View all posts by admin →

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

0 komentar:

Recent news

Blogroll

Discussion

© 2014 zhae_onnet. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Powered by Blogger.
back to top